RSS
email

Menggali Kejujuran Calon Pelamar

Sebagai seorang HRD, kita seringkali terpaku dengan Curiculum Vitae (CV) seseorang dan juga penampilan serta pengalamannya dalam bekerja. Namun, seringkali ada hal yang kita lupakan, yaitu kita butuh untuk menggali lebih dalam siapa calon pelamar tersebut. Dengan menggali calon pelamar tersebut, kita mengetahui siapa dia sebenarnya dan kita menjadi lebih mantap dalam mengambil keputusan untuk merekrut atau tidak akan karyawan tersebut.

Saya pernah mendengar dari seorang praktisi HR, bahwa seringkali dalam proses interview, kejujuran itu biasanya hanya 30% dan sisanya bisa jadi pelamar tersebut menutupi fakta yang ada atau melebihkannya. Sebenarnya, dengan menggali kejujuran dari calon pelamar, kita juga sekalian dapat menggali potensi dari calon pelamar tersebut.

Saya tidak berkata bahwa Curiculum Vitae merupakan hal yang tidak penting. Tetapi, semua itu bisa kita baca sendiri sebelum melakukan interview kepada calon pelamar. Untuk menggali potensi secara keseluruhan, memang harus kita mendengar sendiri berdasarkan cerita dari calon pelamar tersebut.

Bagaimana caranya? Pada saat sesi interview, siapkanlah waktu dimana calon pelamar harus bisa menceritakan sendiri siapa dirinya. Untuk calon staff, Anda harus mempersiapkan waktu sekitar 5-15 menit untuk mempersilahkan calon pelamar menceritakan tentang dirinya, dan untuk calon manager, Anda perlu mempersiapkan waktu sekitar 30-60 menit untuk calon pelamar menceritakan tentang dirinya.

Cara menilainya juga tidak terlalu sulit. Anda sebagai HRD tinggal menyuruh saja calon pelamar untuk menceritakan dirinya selama waktu yang ditetapkan. Jika ia berhenti, tetap suruh dia untuk bicara dan Anda biasanya dalam posisi diam dan mendengarkan. Mungkin sesekali Anda bisa mengarahkan pembicaraannya jika ia sudah mulai mentok, tetapi Anda tidak boleh sering membantu calon pelamar ketika ia harus menceritakan tentang dirinya.

Jika ia berhenti di menit ketiga misalnya, berarti Anda sudah mulai bisa menilai kejujurannya dalam berbicara, karena baru sebentar saja ia tidak bisa menceritakan dirinya. Berarti biasanya ada kemungkinan ia menutupi fakta yang ada mengenai dirinya dan tidak bisa menceritakan dirinya dengan baik dan jujur. Namun, jika ia berhenti di menit kelima belas misalnya, ia mungkin hanya kehabisan bahan cerita, dan Anda bisa mengarahkan sedikit dalam prosesnya tetapi tidak membantunya secara penuh.

Selain kejujuran, potensi dari calon pelamar juga bisa Anda ketahui ketika calon pelamar secara panjang lebar menceritakan tentang dirinya. Calon pelamar yang berpotensi adalah calon pelamar yang dalam ceritanya sanggup untuk menceritakan kelebihan dirinya dengan baik tetapi juga sanggup memanfaatkan kekurangan menjadi kelebihan yang bermanfaat.

Bookmark and Share

0 comments: